Seberapa penting?
Seberapa jauh cintanya?
Seberapa akrab?
Pada akhirnya diantarkannya kau pada peluk ku
Lebih sering tanpa mata yang harus berkaca-kaca
Seberapa jauh cintanya?
Seberapa akrab?
Pada akhirnya diantarkannya kau pada peluk ku
Lebih sering tanpa mata yang harus berkaca-kaca
Seluruh kisah dan saripati kepunyaanmu, dulu
Menguar dalam rongga
Penuh gaungnya merayapi setiap sisi
Tak apa
Desah rintih bahkan amuk, hanya milik dengarku
Bersenandunglah dalam kidung laramu
Menguar dalam rongga
Penuh gaungnya merayapi setiap sisi
Tak apa
Desah rintih bahkan amuk, hanya milik dengarku
Bersenandunglah dalam kidung laramu
Tak ada yang lebih lekat dengan tabah kecuali aku, kau tau?
Jika lagu-lagu mu kemudian diam
Tubuhmu endap
Aku menyimpan seluruhnya
Cerita masyhur hingga tangismu sendirian
Kemungkinan lain, masih saja ada yang coba memisahkan
Memeras sekali lagi
Katanya, kamu terlalu jelita
Apa aku terlalu buruk rupa?
Tak tau saja,
Hanya bersamaku, kau bisa diperebutkan
Jika lagu-lagu mu kemudian diam
Tubuhmu endap
Aku menyimpan seluruhnya
Cerita masyhur hingga tangismu sendirian
Kemungkinan lain, masih saja ada yang coba memisahkan
Memeras sekali lagi
Katanya, kamu terlalu jelita
Apa aku terlalu buruk rupa?
Tak tau saja,
Hanya bersamaku, kau bisa diperebutkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar