Kamis, 18 Juni 2015

Menjadi Kuat

Datang lagi,
Gemanya lembut terdengar
Serupa pijar, satu-satu kemudian segala urusan menjadi terang
Sebab seringkali berbenah bukan perkara lumrah
Tapi waktu menjadi tau, bahwa ini adalah detaknya yang ditunggu
Ramadhan

Satu dua kali aku pernah meracau
Menjadi manusia kuat adalah tak mengungkung bebasnya manusia lain
Benar memang
Tapi kuat bukan hanya perkara aku saja
Kamu, juga kita

Kalau bukan karena cinta, tentu saja
Aku ingin menjadi kuat sendiri saja
Paling tidak hanya bersama adik kecilku yang tengah belajar meraba
Seberapa tegar ia bisa berjalan, tanpa berpegangan kala kita mesti berpapasan

Sulit?
Tentu, maka aku tau cintamu genap pada kami
Sehingga sudi pun kamu belajar, meski hanya lewat kisi
Membumikan hati untuk mengerti
Tak ada yang lebih hebat dari kemampuan memahami

Terimakasih tak mengizinkanku kuat sendiri
Membiarkanku mudah tanpa harus meminta
Karena kamu tau aku selalu menunggu
Dalam sebelas berbanding satu untuk bertemu

Dalam kurun yang sama
Aku pun berguru pada peduli mu
Untuk tak menjadikan celah dalam berbeda
Karena tak ada perintahNya untuk tak baik pada sesama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar