Untuk
kebanyakan perempuan, berbelanja adalah kegiatan yang menyenangkan meskipun
barang-barang incaran tiap perempuan berbeda. Saya adalah salah satu perempuan yang
menikmati kegiatan ini untuk mencari keperluan yang saya butuhkan. Bahkan dari
daftar tempat favorit saya, dua
diantaranya adalah tempat untuk berbelanja yaitu toko buku dan supermarket bagian
bahan pangan basah seperti daging dan buah.
Dari
tempat kesukaan saya, kemudian muncul ajakan untuk menyambangai pasar
tradisional di salah satu kabupaten di Jogja sewaktu saya menginap disana. Pertanyaan
“mau ngapain sih?” langsung muncul
ketika ajakan tersebut dilontarkan. Sebab, sejak kecil dan masih suka ikut ibu
berbelanja di pasar saya pasti langsung meminta pulang apabila jajanan yang
saya mau sudah didapat karena tidak tahan berjubelan dan becek di sekitaran
pasar. Tapi demi jajanan-jajanan yang sudah lama tidak saya dengar namanya
sebagai jawaban, saya nurut saja dibonceng dengan mata mengantuk.
Sampai
di pasar dan parkir motor, saya sempat terdiam sebentar dan bertanya dalam hati
apakah mereka salah tempat atau tidak. Karena bagian depan pasar terlihat besar
dan bagus. Karena tidak tau apa-apa, mengekorlah saya ke tiga teman saya yang
sudah lebih dulu jalan. Terlihat memang, bahwa pasar ini baru saja selesai
dibangun. Bangunanannya apik dan besar untuk ukuran pasar yang berada di tengah
kabupaten. Lewat bagian depan, saya
menggumam paling hanya bagian depan yang dibuat bagus.