Rabu, 04 Januari 2017

Tidak Pernah Kesepian

Selama ada buku bagus, manusia tidak akan pernah kesepian  - Falla Adinda (2016)

Kalimat ini hanya bisa separuh saya amini. Tidak pernah akan mutlak setuju bila varian manusia masih ada saya. Seorang introvert yang selalu ingin punya teman. Teman-teman yang biasanya bertanya mengapa saya suka sekali membaca dan menyimpan banyak sekali bacaan meski hanya berupa buku-buku pelajaran zaman SD dulu. Teman-teman yang sering keheranan saat saya bisa menamatkan novel-novel 400an halaman dalam satu hari atau berlompat-lompat genre bacaan. Teman-teman yang akan mengajak saya pergi kemudian saya hanya untuk diberikan waktu sendiri dan melanjutkan bacaan sementara mereka mengerjakan hal lain yang mereka sukai.
sebagian kecil yang membuat saya punya banyak teman dalam kepala juga raga


Punya buku bagus,terkadang tidak selalu menyenangkan ketika setelah kamu selesai membaca tak ada orang yang bisa kamu ceritakan bagaimana kisah heroiknya sang tokoh utama. Dan tak ada yang lebih menenangkan jika ada seseorang mau mendengarkan tanpa mencela padamu apa sebab sembab mata akibat cerita yang menyentil hatimu. Teman adalah bentuk lengkap dari sederet buku-buku bacaan bagus atau kemudian menjadi bahan bagus untuk didiskusikan. Apalagi untuk teman-teman yang pada akhirnya paham bahwa membuat saya girang sampai tersenyum haru cukup dengan sebuah buku, selain sekantung jajanan enak :D

Buku-buku juga mengenalkan saya pada teman-teman  baru yang selalu punya pandangan beragam dengan hobi yang sama dengan saya. Teman paling dekat yang dibawa buku adalah penulisnya, saya berkenalan melalui apa yang mereka usahakan agar dapat dinikmati orang lain. Saya mengenal banyak gaya bercerita, kekhasan diksi-diksi yang digunakan hingga musik dan olahraga favorit mereka. Melalui buku-buku rekaan mereka, saya bisa menjangkau banyak titik di dunia yang tak sendiri. Saya berkelana bersama mata mereka, bagaimana tiap titik di gali sejarahnya, pola-pola masyarakatnya hingga emosi yang bisa saja ada di sana. Semuanya memperkaya saya, siapa yang tidak senang menjadi kaya?

Hubungan saya dengan buku ternyata bukan sesuatu yang akan menyempitkan saya pada akhirnya. Penghakiman pada kami, orang-orang yang sering dipanggil kutu buku. Benar bahwa buku bagus akan membuat saya ramai dalam kepala, membangun imajinasi yang ada dalam prosa atau rima. Menebak kejutan-kejutan yang dibungkus kata dari masing-masing penciptanya. Namun, saya juga bisa lupa dan menjadi pembaca yang segitu-segitu saja bila tak ada yang bertanya atau meminta saya merekomendasikannya untuk mereka. Teman-teman saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar