Selama ada buku bagus, manusia tidak akan pernah
kesepian - Falla Adinda (2016)
Kalimat ini
hanya bisa separuh saya amini. Tidak pernah akan mutlak setuju bila varian
manusia masih ada saya. Seorang introvert
yang selalu ingin punya teman. Teman-teman yang biasanya bertanya mengapa saya
suka sekali membaca dan menyimpan banyak sekali bacaan meski hanya berupa
buku-buku pelajaran zaman SD dulu. Teman-teman yang sering keheranan saat saya
bisa menamatkan novel-novel 400an halaman dalam satu hari atau berlompat-lompat
genre bacaan. Teman-teman yang akan
mengajak saya pergi kemudian saya hanya untuk diberikan waktu sendiri dan
melanjutkan bacaan sementara mereka mengerjakan hal lain yang mereka sukai.
sebagian kecil yang membuat saya punya banyak teman dalam kepala juga raga |
Punya buku
bagus,terkadang tidak selalu menyenangkan ketika setelah kamu selesai membaca
tak ada orang yang bisa kamu ceritakan bagaimana kisah heroiknya sang tokoh
utama. Dan tak ada yang lebih menenangkan jika ada seseorang mau mendengarkan
tanpa mencela padamu apa sebab sembab mata akibat cerita yang menyentil hatimu.
Teman adalah bentuk lengkap dari sederet buku-buku bacaan bagus atau kemudian
menjadi bahan bagus untuk didiskusikan. Apalagi untuk teman-teman yang pada akhirnya
paham bahwa membuat saya girang sampai tersenyum haru cukup dengan sebuah buku,
selain sekantung jajanan enak :D
Buku-buku juga
mengenalkan saya pada teman-teman baru
yang selalu punya pandangan beragam dengan hobi yang sama dengan saya. Teman
paling dekat yang dibawa buku adalah penulisnya, saya berkenalan melalui apa
yang mereka usahakan agar dapat dinikmati orang lain. Saya mengenal banyak gaya
bercerita, kekhasan diksi-diksi yang digunakan hingga musik dan olahraga
favorit mereka. Melalui buku-buku rekaan mereka, saya bisa menjangkau banyak
titik di dunia yang tak sendiri. Saya berkelana bersama mata mereka, bagaimana
tiap titik di gali sejarahnya, pola-pola masyarakatnya hingga emosi yang bisa
saja ada di sana. Semuanya memperkaya saya, siapa yang tidak senang menjadi
kaya?
Hubungan saya
dengan buku ternyata bukan sesuatu yang akan menyempitkan saya pada akhirnya. Penghakiman
pada kami, orang-orang yang sering dipanggil kutu buku. Benar bahwa buku bagus
akan membuat saya ramai dalam kepala, membangun imajinasi yang ada dalam prosa
atau rima. Menebak kejutan-kejutan yang dibungkus kata dari masing-masing penciptanya. Namun, saya juga bisa lupa dan menjadi pembaca yang segitu-segitu
saja bila tak ada yang bertanya atau meminta saya merekomendasikannya untuk
mereka. Teman-teman saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar