Yogyakarta
mengagumkan, banyak orang tau ini kan? Sebut saja kamu suka apa, maka rasanya
kamu akan menemukan orang yang sama dan tempat untuk menumpahkannya. Karena ini
lah, berada di tempat ini membuat perjalanan saya semakin jauh sekaligus ingin
kembali secepatnya. Kapanpun saya tak di sini, kaki saya harus sandar di sebuah
tempat setiap senin malam.
Bukan
sebagai pelaku, saya tak mengenal bagaimana bunyi-bunyian bisa tercipta. Saya
cukup menjadi penikmat. Duduk diantara berbagai macam usia, bahasa, hingga
warna mata pada pelataran bentara budaya. Berterima kasih dengan senyum, tepuk
tangan dan beberapa ribu rupiah yang tidak pernah dipatok untuk kemewahan yang
dijadikan ramah.
![]() |
dok. pribadi |
Senin
malam, sejak setahun lalu adalah waktu yang saya sediakan mengunjungi rumah
kawan. Kawan-kawan yang membuat saya kagum atas betapa kaya rayanya mereka
mampu untuk bersama hingga tahun ke tujuh. Kawan yang bebas menabuh, memetik,
meniup bunyi yang saya sering tak tau disebut apa tapi selalu bisa membuka awal
perjalanan seminggu ke depan menjadi menyenangkan.
video oleh : Hana Resila melalui Youtube
Maka
jika tuan dan puan singgah di kota ini pada akhir pekan, sedikit perpanjang lah
sampai senin menggelap di tengah malam. Lebih sore sedikit juga tak apa. Tak
perlu menjadi siapa-siapa di sana, nikmati saja musiknya. Jazz mben senen
tajuknya, tentu saja nama acaranya dalam bahasa Jawa. Namun kau bisa menemukan
apa saja, musik nusantara, gubahan baru lagu lama, selipan tawa, dan bila
beunrung seorang kawan untuk perjalananmu selanjutnya. Selamat mencoba!
Tulisan ini merupakan bagiand dari #30HariBernarasi Hari ke tiga, narasi sebelumnya bisa dibaca di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar