Selasa, 10 Mei 2016

Jogja, Kenapa Main ke Candi?

sumberr

Sebagai orang yang cepat bosan dengan dengan rutinitas apalagi tugas-tugas yang tak selesai-selesai biarpun sudah disambi dengan begadang, plesir adalah jawaban paling pas selain pulang ke rumah yang jaraknya ratusan kilometer dari kota ini. Tapi sebagai pelajar dengan kantong yang masih disubsidi sana sini dan tak terlalu punya banyak waktu longgar untuk jalan-jalan, maka jadilah tempat tujuan yang harus menyesuaikan. Untungnya, Jogja adalah provinsi dengan banyak destinasi wisata, salah satunya adalah candi.

Plesir ke candi menjadi pilihan saya berkali-kali di luar candi-candi besar yang ada di sekitaran Jogja dan Jawa Tengah semisal Prambanan atau Borobudur. Memang ada? Oh banyak. Karena seperti sejarah mencatat, daerah Yogyakarta merupakan pusat beberapa kerajaan besar Hindu dan Budha maka jangan heran kalau candi bertebaran disini. Justru menurut saya, candi-candi inilah tempat wisata paling terjangkau dari segi jarak dari daerah kampus. Alasan lain saya jabarkan satu-satu nih ya :
1. Murah
Seperti alasan utama yang sudah saya gembar-gemborkan di atas, faktor ekonomi dapat menjamin keberlangsungan kegiatan jalan-jalan hore ini. Asyiknya, ke candi ini adalah banyak yang GRATIS sodara-sodara. Paling, kita hanya diminta mengisi buku tamu di bagian pos jaga. Kalaupun ada bayar, paling sekitar 3000-5000 untuk retribusi atau biaya parkir. Seperti saat saya ke Candi Ijo dan Candi Sambisari, saya hanya diminta mengisi buku tamu oleh bapak pengelolanya dan bisa sepuasnya main di candi.
2. Fotogenik
Lihat beberapa foto ini.


Kebanyakan kawasan candi asal langitnya cerah bisa menjadi objek foto yang apik. Entah bangunan candinya sendiri, ataupun taman-taman yang dibangun dan dipelihara dengan baik disini. Sudah banyak candi-candi di daerah Yogyakarta yang banyak menjadi objek atau latar foto yang bertebaran di internet. Tak hanya foto, dibuat dalam video pun bagus. Lihat saja film AADC 2 yang menggunakan latar Candi Ratu Boko yang memiliki view senja terbaik (tapi memang ke candi ini butuh biaya ekstra karena ada di kawasan Candi Prambanan). Tapi candi lain yang tak berbayar tadi tak kalah indahnya, nih
dari sini

sumber


3. Kawasannya Asri
Kebanyakan kompleks candi memang dilengkapi dengan taman dan tergolong sepi bila di hari-hari biasa. Banyak pohon-pohon, perdu dan rumput yang sengaja ditata disana. Maka, berdiam lama disini dengan duduk di salahsatu bangunan candi atau rerumputan sudah cukup menyejukkan pikiran. Kalau udara cukup panas, jangan lupa siapkan air minum dalam botol dan pelindung kepala. Kebersihan candi-candi pada umumnya juga diperhatikan dengan baik oleh pengelola. Bahkan di dua kompleks candi yang pernah saya datangi, saya sampai bia berguling-guling di rerumputannya.Jadi kalau kesini, tak usah meninggalkan sampah ya, karena sangat tidak dibutuhkan.


4. Belajar (toleransi beragama, sejarah)
Pertama kali saya tour mengelilingi candi-candi di Jogja, saya ditemani beberapa teman yang asli orang Jogja dan paham sedikit fakta-fakta tentang beberapa kompleks candi dan dari jurusan sejarah yang memang mempelajari tentang hal ini. Hasilnya, tentu saja saya mendapat banyak pengetahuan baru, baik dari budaya masyarakat kini, bagaimana proses penemuan candi ini, sejarah keberadaan candi itu sendiri, sampai fakta remeh seperti kompleks candi mana yang pernah dijadikan tempat shooting program acara tertentu.
Di dalam kompleks candi pun masih saya temukan perangkat ibadah orang-orang yang menganut ajaran agama Hindu atau Budha dan beberapa patung yang tak saya mengerti artinya, dasar saya yang memang suka penasaran, selepas dari candi saya bertanya apa yang tujuan barang-barang tersebut ada di candi ke teman-teman yang memeluk agama itu. Hehe. Sebagai seorang muslim, saya belajar menghargai budaya dan kebiasaan teman-teman yang menganut filosofi agama tersebut. Kalau lebih penasaran dari saya, biasanya ada guide yang disediakan pengelola untuk menemani jalan-jalanmu agar jadi lebih bermanfaat. Jika mau hemat, kamu bisa ngobrol santai dengan pengelola sana selepas atau sebelum mengelilingi candi. Mereka senang kok kalau kita mau berinteraksi dengan baik.
Mungkin akan ada banyak keuntungan lain dari kunjunganmu sendiri ke kawasan candi-candi di Jogja dan Jawa Tengah ini. Perjalanan mungkin takkan selalu menyenangkan, tapi keluar sebentar dari rutinitas yang mulai menjadikanmu lupa untuk tersenyum akan membuatmu tau bahwa banyak yang harus kamu lihat dan rasakan untuk memanggil senyummu kembali sekali lagi. Jadi, selamat berlibur!

1 komentar:

  1. habis dari jogja jangan lupa wisatta ke dieng hehe.. dinginnya ngangenin brrr :)

    BalasHapus