Jumat, 19 Januari 2018

Liburan dan Pelajaran di Sendang Mangunan

Suasana Pasar Kakilangit. Foto milik Gie
Perjalanan menuju banyak tempat wisata di daerah Desa Mangunan, kini semakin semarak tiap akhir pekan. Sebabnya apalagi jika bukan Pasar Kakilangit yang sudah beroperasi sejak 5 minggu yang lalu. Hal ini juga terlihat pada hari Minggu (14/1), pukul 07.30 WIB area parkir yang disediakan warga sudah disesaki dengan jajaran mobil dan motor.

Lurah Pasar yang bertugas melayani penukaran uang


Sayup-sayup terdengar perpaduan suara kenong, bonang, kendang, dan entah instrumen apalagi ditimpali suara anak-anak perempuan. Saya buru-buru mendekat setelah menukarkan uang dengan koin kayu yang dijadikan mata uang di pasar ini. Ternyata giliran karawitan bocah yang menemani pengunjung menikmati pasar.
Anak-anak ini sedang apa ya?

Anak-anak ini tampil mengiringi tawa dan obrolan ringan. Di pinggir dan depan panggung, beberapa kali mata saya menangkap pemandangan ini dibidik menggunakan berbagai macam jenis kamera. Foto mereka banyak yang mampu bersuara, tentang riuh pasar yang tak perlu tergesa-gesa.
Serius menabuh. Foto milik Gerry


Warna-warni tembang. Foto milik Hery

Ternyata, sekitar 30-an orang yang heboh mengacungkan kamera ke beberapa titik tersebut adalah peserta lomba dan workshop fotografi. Mereka mengamati banyak ekspresi pengunjung dan pegiat pasar yang terdiri dari segala umur. Tak cuma berlomba memburu gambar apik, para peserta juga antusias menyimak workshop fotografi dari Om Jalu sebagai pemateri.
Salah satu spot foto yang digunakan peserta. Foto milik Gandung

Serius mencatat juga mengingat, Foto milik Gerry


Materi Fotografi dari om Jalu. Foto milik Gerry

Salah satu pesan Om Jalu dalam kelas adalah untuk berani memfoto atau mengambil video secara ekstrim atau beda dari kebanyakan mata. Sama seperti cara belajar fotografer-fotografer tersebut berkumpul dan berbagi hari itu, di ruang terbuka, keramaian pasar, dan dikelilingi pepohonan yang teduh.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar