Selasa, 13 Desember 2016

Ketika Kita

Tidak bisa tidak,
Saat langkah setuju untuk berpadu 
Akan ada lebih dari sebuah seteru
Aku setuju
Bukan untuk beradu, maksudku
Tapi memulai jalan baru
Adalah perkara berani maju, atas apa tujuan yang tak lagi diperjuangkan sendirian
Ada hal-hal di luar nalar, atau kemungkinan yang pernah terpikirkan
Tinggal menunggu giliran
Siapa yang akan terheran-heran lebih dulu
Kemudian menahan, bertahan
Karena semua bisa dipertimbangkan
Seperti semua awal mula,
Bagaimana setiap kata terawat dalam pendengaran
Seperti satu-satu harapan yang dilayangkan dan tidak untuk begitu saja dilupakan

Tidak bisa tidak
Selalu ada kemungkinan
Entah pada kelokan berapa atau pada tiap simpang jalan
Akan ada penawaran dari perpisahan
Sedang bertahan bukan lagi seberapa kuat genggaman
Kita hanya dibekali kemana arah pulang
Dan doa-doa yang memeluk hingga petang
Mungkin banyak hal menyebalkan menyerbu ingatan
Tentang berbagai perkara yang mereka katakan sebagai penilaian
Bisa jadi sepotong perlahan masuk jalan pertimbangan
Untuk sekali lagi melangkah beriringan
Atau membelokkan haluan, berjalan sendirian

Tidak bisa tidak,
Pada setiap bantahan atau luka yang ditekan
Menghasilkan keputusan untuk tinggal atau pergi
Keduanya selalu bisa menawarkan harapan yang tinggi
Tinggal siapa yang diizinkan memilih
Pikiran atau hati?

Tidak bisa tidak
Ini drama, laga juga realita miliki kita
Pertarungan yang kita pilih sendiri atas dasar kesepakatan di atas kata
Terjadilah apa yang harus sama-sama dimiliki
Berdua,
Atau tidak berarti apa-apa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar