Aku berhitung satu-satu
Tentang sesiangan yang teramat megah
Seperti bukan panggungku
Aku kelu
Padahal biasanya mulutku menyemburkan apapun, sekalipun hanya gerutu
Kau pasti tau
Kini sudah malam
Saatnya tak lagi memikirkan ketuntasan yang mengejar kata pasti
Esok saja masih ada kelebihan sepersekian detik untuk melanjutkan asa, katamu
Merebah pada pelukmu
Pulang
Permintaanmu hanya itu
Dan aku setuju
Tidak ada komentar:
Posting Komentar