Cerita ini akan menjadi bagian kedua
setelah bagian pertama saya bercerita bagaimana menikmati pawai lampion di
Singkawang. Silakan bagi yang belum membaca seklumit ceritanya, ada di sini ya.
Kenapa harus ada banyak bagian? Karena Singkawang dan perayaan Cap Go Mehnya
punya makna lebih dari sekadar wisata dan hiburan. Sayang kalau hanya tersimpan
dalam ingatan sendiri, mudah lupa dan tak bisa saling mengingatkan.
Ruang Cerita
Napak tilas sebuah lisan yang berbicara lewat baris-baris kata tentang sebuah perjalanan
Sabtu, 03 Maret 2018
Kamis, 01 Maret 2018
Perayaan Cap Go Meh Singkawang: Penerimaan di Pawai Lampion
Rabu (28/2) menjadi penghabisan bulan yang
semarak di Singkawang, sebuah kota kecil yang berjarak 3 jam Pontianak, Kalimantan Barat. Di langit yang menuju purnama, manusia
dengan berbagai asal, suku, dan usia tumpah ruah sepanjang Jalan Firdaus hingga
Jalan GM Situt. Pawai Lampion dalam rangka perayaan Cap Go Meh adalah sebabnya. Sebelumnya ketika langit masih
berwarna senja, acara ini dibuka dengan ritual "Buka Mata Naga" oleh
salah satu Tatung.
Jumat, 19 Januari 2018
Liburan dan Pelajaran di Sendang Mangunan
Suasana Pasar Kakilangit. Foto milik Gie |
Perjalanan
menuju banyak tempat wisata di daerah Desa Mangunan, kini semakin semarak tiap
akhir pekan. Sebabnya apalagi jika bukan Pasar Kakilangit yang sudah beroperasi
sejak 5 minggu yang lalu. Hal ini juga terlihat pada hari Minggu (14/1), pukul
07.30 WIB area parkir yang disediakan warga sudah disesaki dengan jajaran mobil
dan motor.
Langganan:
Postingan (Atom)