Sabtu, 08 November 2014

Visualisasi semesta

Sekali ini aku berkaca pada arakan awan yang tak biasanya bergulung cepat. Aku bahkan tak sempat kabarkan cerita, lalu begitu saja semuanya jatuh.
Rupanya, semesta juga ingin bercerita atau sekedar memvisualisasikan rasa. Melalui kecup tetes yang datang meminta perhatian. Menepikan bingar agar ia terdengar, sekali saja pertemuannya dengan tanah ingin sekali dirayakan, katanya.
Aku mengangguk, berterimakasih dalam tetes yang lalu kusimpan. Tak usahlah kubagi, Tuhan mungkin isyaratkan terlalu remeh merapuh dalam pertemuan. Biar semsesta saja yang lengkapkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar