Ingin aku menyapa, tapi lewat apa?
Sedangkan hujan tak lagi mampu sampaikan pesanku
Dan pelangi tak kunjung menghias megamu disana
Seringkali tak ingin ku terbungkam
Namun untuk kesekian kali aku terjebak diantara tanyaku yang belum sempat ku utarakan
Menggantung diujung lidah yang kelu karena teramat takut tak kamu dengar
Meski hanya sebuah sapaan
Merindumu dalam diam, mungkin hanyalah hal yang mampu aku perbuat
Nampakmu, telah jauh diujung batas senja yang kemilau
Jangan tanyakan aku seberapa kuat aku bertahan meski hadirmu kadang tak tergapai
Karena kan embun diujung pagi kan tunjukkannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar