kerap kali harus meyakinkan hati yang tak lagi ingin terusik pedih
dan membuka mata untuk dia yang datang tanpa tau ada pembatas dalam relungku
meski tiap waktu selalu inginku segerakan semua
karena hanya ada tawa semu yang berderai
hanya ada langkah ragu yang terus membayang
hanya satu yang ku ingini,
membaca semua rasa dalam gelap dan sendiriku
karena sungguh,tak ingin lagi ku lukai siapapun
dan hatiku telah lama usang sejak luka itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar